Selasa, 09 Februari 2016

Filled Under:

Ketua Dewan Pembina JSIT Pusat, Dr. Fahmy Alaydroes : "Sekolah Islam Terpadu Harus Lahirkan Insan Robbani"



Dr Fahmy Alaydroes , Ketua Dewan Pembina Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT), mengatakan, JSIT dibentuk agar sekolah dapat mendidik anak-anak dengan cara-cara yang diperintahkan Allah SWT atau menjadi Insan Robbani.

Fahmy berujar, konsep Islam terpadu yang dikembangkan sekolah-sekolah yang tergabung dalam JSIT merupakan sebuah model yang tepat untuk digunakan dalam dunia pendidikan.
Tujuan dari model yang tepat dan efektif adalah untuk menciptakan anak-anak yang mampu memimpin orang-orang muttaqin,” ujar Fahmy saat memberikan pengarahan dalam acara Seminar dan Sosialisasi Pemberdayaan Lembaga Pendidikan Sekolah Islam Terpadu dia di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Jumat (5/2).

Fahmy menuturkan, sekolah Islam terpadu tak hanya mendidik anak-anak untuk menjadi hebat dan pandai di dunia saja, tetapi juga untuk akhirat. Karena itu, kata dia, seluruh pengelola sekolah Islam terpadu harus dapat menyusun dan menyiapkan sekolah yang akan melahirkan generasi yang kuat.

Pembelajaran di sekolah Islam terpadu, kata dia, jangan sampai miskin stimulasi. Ia mengingatkan, “Tujuan utama sekolah Islam terpadu untuk membentuk karakter umat yang cerdas dan bertakwa,” ujar Fahmy.

Ketua Umum JSIT Indonesia Sukro Muhab mengatakan, pihak yayasan dan kepala sekolah Islam terpadu harus terintegrasi. Selama ini, kata dia, kepala sekolah telah banyak mendapatkan wawasan Islam terpadu, namun pihak yayasan belum. Menurut dia, perlu ada sosialisasi pengelolaan sekolah Islam terpadu bagi pengelola yayasan.

Dengan begitu, kata Sukro, ada terintegrasi yang baik antara yayasan dengan kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah Islam terpadu. “Kepala sekolah sering melakukan kegiatan mendapatkan wawasan dengan pelatihan, sosialisasi konsep SIT, pemahaman yang sama juga harus didapatkan oleh yayasan sehingga dapat selaras dan semakin kuat untuk membumikan sekolah Islam Terpadu,” papar Sukro.

Ia menuturkan, sekolah Islam terpadu memiliki tiga kurikulum yang berbeda dengan sekolah lainnya. Sekolah Islam terpadu menggunakan kurikulum nasional, kurikulum kekhasan Islam terpadu, dan kurikulum pengembangan diri.

Dalam kurikulum kekhasan ini, guru dan siswa diharapkan dapat mempelajari pelajaran umum dengan memperluas wawasan keagamaan dan mengintegrasikannya dengan ajaran Islam. (Republika/Islamedia/RATNA AJENG TEJOMUKTI )

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 MAJALAH INTAJIYAH.